Hallo, kali ini saya akan membahas
mengenai “Bipolar” sebelum saya membahas lebih lanjut mengenai Bipolar terlebih
dahulu saya menjelaskan apa itu Mood.
Apa itu Mood?
Mood adalah kondisi
perasaan yang terus ada yang mewarnai kehidupabn psikologis kita. Perasaan sedih atau depresi
bukanlah hal abnormal dalam konteks peristiwa atau situasi yang penuh tekanan. Moods umumnya memiliki baik valensi positif
atau negatif. Dengan kata lain, orang-orang biasanya berbicara tentang berada
dalam suasana hati yang baik atau mood yang buruk. Sedangkan gangguan
Mood adalah kondisi dimana kita mengalami gangguan mood
yang parah atau berlangsung lama dan memnggangu aktifitas dalam fungsi memenuhi
tanggung jawab secara normal.
Mood disorder atau gangguan mood disebut juga gangguan afektif. Pengertian
mood atau suasana hati mengacu pada emosi yang berlama lama mencakup peranan
sedih maupun kegembiraan. Disebut gangguan mood karena terjadi ketidaknormalan
dalam suasana hati yaitu berupa kemurungan hebat (depresi) atau kegairahan atau
kegembiraan yang abnormal. Dan masuk pada DSM IV (bagi anak psikolog patutnya
tau apa itu DSM).
Gangguan mood adalah suatu kelompok kondisi klinis yang ditandai oleh
hilangnya kendali dan pengalaman subjektif adanya penderitaan berat.
Ciri-ciri orang dengan mood yang meninggi (elevated), yaitu mania menunjukkan
sikap meluap-luap, gagasan yang meloncat-loncat (flight of ideas), penurunan
kebutuhan tidur, peninggian harga diri, dan gagasan kebesaran.
Gejala-Gejala
Bipolar
1. Gejala dari
mania atau episode manic :
Perubahan-perubahan suasana hati
- Periode yang panjang dari perasaan “puncak”, atau
suasana hati yang sangat gembira atau ramah
- Suasana hati yang sangat teriritasi, agitasi,
merasakan “jumpy (gelisah)” atau “wired”.
Perubahan-perubahan
kelakuan
- Berbicara sangat cepat, melompat dari satu idea ke
yang lainnya, mempunyai pemikiran-pemikiran yang bergegas-gegas.
-
Sangat mudah dikacaukan
- Aktivitas-aktivitas yang menuju tujuan yang meningkat,
seperti menerima proyek-proyek baru
-
Menjadi gelisah
-
Tidur yang sedikit
- Mempunyai kepercayaan yang tidak realistik pada
kemampuan-kemampuan seseorang
- Berkelakuan secara impulsif dan mengambil bagian pada
banyak kelakuan-kelakuan yang menyenangkan dan berisiko tinggi, seperti
membelanjakan sprees, seks yang impulsif, dan investasi-investasi bisnis yang
impulsif.
-
2. Gejala-gejala dari episode depresi :
Perubahan-perubahan suasana hati
-
Periode yang panjang dari perasaan khawatir atau
kosongKehilangan minat .
-
Pada aktivitas-aktivitas yang pernah dinikmati,
termasuk seks.
Perubahan-perubahan kelakuan
-
Merasa lelah atau "slowed down"
- Mempunyai persoalan-persoalan berkonsentrasi,
mengingat, dan membuat keputusan-keputusan
-
Menjadi gelisah atau teriritasi
-
Merubah kebiasaan-kebiasaan makan, tidur, atau yang
lain-lain
-
Memikirkan kematian atau bunuh diri, atau mencoba
bunuh diri.
3. Gejala0gejala dari episode hipomania :
Tahap hipomania mirip dengan mania.
Perbedaannya adalah penderita yang berada pada tahap ini merasa lebih tenang
seakan-akan telah kembali normal serta tidak mengalami hallucination dan
delusion. Hipomania sulit untuk didiagnosis karena terlihat seperti kebahagiaan
biasa, tapi membawa resiko yang sama dengan mania. Gejala-gejala dari tahap
hipomania bipolar disorder adalah sebagai berikut :
1. Bersemangat dan
penuh energi, muncul kreativitas
2. Bersikap optimis,
selalu tampak gembira, lebih aktif, dan cepat marah
3. Penurunan kebutuhan
untuk tidur.
4. Gejala-gejala episode campuran (Mixed State Episode) :
Mixed state adalah suatu kondisi
dimana tahap mania dan depresi terjadi bersamaan. Pada saat tertentu, penderita
mungkin bisa merasakan energi yang berlebihan, tidak bisa tidur, muncul ide-ide
yang berlal-lalang di kepala, agresif, dan panik (mania). Akan tetapi, beberapa
jam kemudian, keadaan itu berubah menjadi sebaliknya. Penderita merasa
kelelahan, putus asa, dan berpikiran negatif terhadap lingkungan sekitarnya.
Hal itu terjadi bergantin dan berulang-ulang rmembahayakan penderita bipolar
disorder. Pada episode ini, penderita paling banyak memiliki keinginan untuk
bunuh diri karena kelelahan, putus asa, delusion, dan hallucination. Gejala-gejala
yang diperlihatkan jika penderita akan melakukan bunuh diri antara lain sebagai
berikut :
1) Selalu
berbicara tentang kematian dan keinginan untuk mati kepada orang-orang di
sekitarnya
2) Memiliki
pandangan pribadi tentang kematian.
3) Mengkonsumsi
obat-obatan secara berlebihan dan alkohol.
4) Terkadang lupa
akan hutang atau tagihan seperti; tagihan listrik, telepon.
Menurut DSM, ada empat tipe-tipe dasar dari penyakit
bipolar:
1. Penyakit Bipolar I terutama ditentukan oleh
episode-episode manic atau campuran yang berlangsung paling sedikit tujuh hari,
atau oleh gejala-gejala manic yang begitu parah sehingga orang itu perlu segera
perawatan rumah sakit. Biasanya, orang itu juga mempunyai episode-episode
depresi, secara khas berlangsung paling sedikit dua minggu. Gejala-gejala dari
mania atau depresi harus menjadi perubahan utama dari kelakuan normal
seseorang.
2. Penyakit Bipolar II Hypomanic , ditentukan
oleh pola dari episode-episode depresi namun bukan sepenuhnya episode-episode
manic atau campuran.
3. Bipolar Disorder Not Otherwise Specified
(BP-NOS) didiagnosa ketika seseorang mempunyai gejala-gejala dari penyakit yang
tidak memenuhi kriteria diagnostik untuk salah satu dari bipolar I atau II.
Gejala-gejala mungkin tidak berlangsung cukup lama, atau orang itu mungkin
mempunyai terlalu sedikit gejala-gejala, untuk didiagnosa dengan bipolar I atau
II. Bagaimanapun, gejala-gejala adalah dengan jelas keluar dari batasan
kelakuan normal seseorang.
4. Penyakit Cyclothymic, atau Cyclothymia,
adalah bentuk ringan dari penyakit bipolar. Orang-orang yang mempunyai
cyclothymia mempunyai episode-episode dari hypomania dengan depresi ringan
untuk paling sedikit dua tahun. Bagaimanapun, gejala-gejala tidak memenuhi
kebutuhan-kebutuhan diagnostik untuk tipe lain apa saja dari penyakit bipolar.
5. Beberapa orang-orang
mungkin didiagnosa dengan rapid-cycling bipolar disorder. Ini adalah ketika
seorang mempunyai empat atau lebih episode-episode dari depresi utama, mania,
hypomania, atau gejala-gejala campuran dalam satu tahun.
Sistem Pakar
dari Bipolar
Tahapan
Identifikasi
Pada tahap ini Sistem pakar
yang menggunakan rancangan arsitektur three tier yaitu aplikasi yang berbasis
web yang terdiri dari interface, database, dan server. Untuk menganalisa apa
yang dapat dilakukan oleh pengguna di sistem, Penulis menggunakan diagram use
case. Aktor yang terdapat di diagram use case ini adalah user. Pada diagram
ini, menggunakan tiga buah use case yaitu, login ke sistem pakar, mengisi
pertanyaan pada sistem, dan mendapatkan hasil analisa berupa diagnosa gangguan.
Hasil analisa yang didapat
meliputi data pengguna, nama gangguan, definisi gangguan, dan
gejalanya serta solusi dan pencegahan dari gangguan tersebut. Semua hasil
analisa dan data pengguna akan disimpan ke dalam database sistem untuk sebagai
arsip
Tahapan Konseptualisasi
Tujuan dari pembuatan system ini adalah untuk mengetahui apa saja
jenis-jenis gangguan mood serta dapat mengklasifikasikan gangguan mood
tersebut. Setelah menggetahui mengenai gangguan mood diharapkan dapat membantu
menangani gangguan tersebut.
Pada tahapan ini, Penulis menganalisa keterhubungan antara jenis gangguan
dan gejalanya. Penulis menggunakan decision tree, untuk menggambarkan
keterhubungannya. Untuk mempermudah analisa gangguan dan pembuatan pohon
keputusan, Penulis menentukan kode untuk jenis gangguan mood. Pertama penulis
mencari tau apa saja jenis gangguan mood kemudian gejala dari setiap jenis
gangguan mood tersebut. Jenis gangguan dibagi berdasarkan intensitas
keparahannya.
Berikut bagan yang dibuat penulis untuk mengklasifikasikan jenis gangguan
mood.
Sumber :
Ghaemi, N,S. (2008).Mood disolders.
Philedelphia:wolters kluwer.
Nevid, J, S. Ratus, A, S. & Greene, B. (2003). Psikologi Abnormal edisi 5. Jakarta: Erlangga.
Nevid, J, S. Ratus, A, S. & Greene, B. (2003). Psikologi Abnormal edisi 5. Jakarta: Erlangga.