Nama : Juniati Manalu
Kelas : 3pa07
Npm : 14512005
A. Pengorganisasian struktur manajemen
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal
dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.Seperti telah diuraikan sebelumnya tentang Manajemen, Pengorganisasian
adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian
didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai
dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil
pengorganisasian adalah struktur organisasi.
1. Pengertian Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di harapakan dan di inginkan.
Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan
antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi
dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan
wewenang siapa melapor kepada siapa, jadi ada satu pertanggung jawaban apa yang
akan di kerjakan.
Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan
pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur
organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya.
Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.
2. Pengorganisasian sebagai Fungsi Manajemen
Pengorganisasian sebagai fungsi dari manajemen, meliputi :
a. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang
mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan
hubungan kerja yang rasional.
Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
b. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat
pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke
gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.
Salah
satu bagian penting organisasi adalah pengelompokkan informal dan
hubungan-hubungan pribadi yang dapat lebih berpengaruh dibanding dengan
hubungan formal seperti yang ditunjukkan bagan organisasi.
Argiyris mengemukakan empat bidang utama dimana bidang organisasi formal
dan informal berbeda :
a. Organisasi Informal
Hubungan-hubungan antar pribadi. Hubungan-hubungan antar pribadi didalam
organisasi formal digambarkan jelas, sedangkan dalam organisasi informal
tergantung pada kebutuhan-kebutuhan mereka.
b. Kepemimpinan.
Para pemimpin dirancang dan ditentukan dalam formal serta muncul dan
dipilih dalam informal.
c. Pengendalian perilaku.
Organisasi formal mengendalikan perilaku karyawan melalui penghargaan dan
hukuman, sedangkan kelompok informal mengendalikan para anggota dengan
pemenuhan kebutuhan.
d. Ketergantungan.
Karena kapasitas pemimpin formal terletak pada penghargaan dan hukuman,
bawahan-bawahan lebih tergantung dari pada para anggota suatu kelompok
informal.
Walaupun ada perbedaan tersebut adalah suatu kesalahan bila menganggap
kelompok formal dan informal sebagai dua kesatuan organisasi yang terpisah.
Keduanya hidup bersama dan tidak dapat dipisahkan setiap organisasi formal selalu
mempunyai organisasi informal dan setiap organisasi informal brkembang dalam
berbagai tinkatan formal.
3. Contoh struktur
Organisasi
4. Manfaat Struktur
Fungsional dan Divisional
Fungsionalisme struktural adalah sebuah sudut pandang luas dalam sosiologi dan antropologi yang berupaya
menafsirkan masyarakat sebagai sebuah strukturdengan bagian-bagian yang saling
berhubungan.
a. Teori fungsionalisme
struktural adalah suatu bangunan teori yang paling besar pengaruhnya dalam ilmu
sosial di abad sekarang. Tokoh-tokoh yang pertama kali mencetuskan fungsional
yaitu August Comte, Emile Durkheim dan Herbet Spencer.
b. Teori struktural
fungsional berkaitan erat dengan sebuah struktur yang tercipta dalam
masyarakat. Struktural – fungsional, yang berarti struktur dan fungsi. Artinya,
manusia memiliki peran dan fungsi masing – masing dalam tatanan struktur
masyarakat
Struktur Divisional. Ini adalah jenis struktur yang berdasarkan divisi yang
berbeda dalam organisasi. Struktur-struktur ini dibagi ke dalam:
Departemen dikelompokkan ke dalam divisi mandiri terpisah berdasarkan pada
kesamaan produk, program, atau daerah geografis. Perbedaan keterampilan
merupakan dasar departementalisasi, dan bukannya kesamaan keterampilan.
a. Struktur produk – struktur sebuah produk berdasarkan pada pengelolaan
karyawan dan kerja yang berdasarkan jenis produk yang berbeda. Jika perusahaan
memproduksi tiga jenis produk yang berbeda, mereka akan memiliki tiga divisi
yang berbeda untuk produk tersebut.
b. Struktur pasar – struktur pasar digunakan untuk mengelompokkan
karyawan berdasarkan pasar tertentu yang dituju oleh perusahaan. Sebuah
perusahaan bisa memiliki 3 pangsa pasar yang digunakan dan berdasarkan struktur
ini, maka akan membedakan divisi dalam struktur.
c. Struktur geografis – organisasi besar memiliki kantor di tempat
yang berbeda, misalnya ada zona utara, zona selatan, barat, dan timur. Struktur
organisasi mengikuti struktur zona wilayah.
Kelebihan:
1) Lebih mudah dalam pengelolaannya karena
memecah organisasi menjadi divisi yang lebih kecil.
2) Memungkinkan pembuatan keputusan strategis
yang lebih luas dan konsentrasi penuh pada tugas-tugas.
3) Tempat latihan yang baik bagi para
manajer strategik.
4) Manajer dapat memilih struktur (produk,
geografis, pasar) yang paling sesuai dengan divisinya.
5) Sesuai untuk lingkungan yang cepat berubah,
tanggapan yang cepat pada perubahan karena adanya.
5. KERUGIAN STRUKTUR FUNGSIONAL DAN STRUKTUR DIVISIONAL
Struktur Fungsional Kelemahan :
1. Menimbulkan kesulitan dalam
komunikasi dan konflik antar fungsi.
2. Menyebabkan kemacetan pelaksanaan
tugas yang sifatnya berurutan.
3. Memberikan respon yang lebih lambat
terhadap perubahan.
4. Anggota fungsi hanya berfokus pada
kepentingan tugas-tugasnya sehingga
cenderung berpandangan sempit dan dapat merugikan organisasi
secara keseluruhan.
Struktur Divisional Kelemahan:
1. Memungkinkan berkembangnya persaingan disfungsional antar sumber daya
organisasi dan konflik antara tugas-tugas & prioritas-prioritas.
2. Kepentingan divisi mungkin ditempatkan di atas kepentingan organisasi
secara
keseluruhan.
3. Kebijakan divisi tidak konsisten dengan kebijakan divisi lain maupun dengan
kebijakan organisasi.
4. Timbulnya masalah dalam alokasi sumber daya dan distribusi biaya-biaya
perusahaan.
5. Adanya duplikasi sumber daya dan
peralatan yang tidak perlu.
6. Duplikasi sumberdaya lintas divisi.
7. Kurang pendalaman teknis dan
spesialisasi dalam divisi-divisi.
8. Koordinasi yang buruk lintas divisi.
9. Kurangnya kendali sumberdaya
menajemen puncak.
10. Kompetesi untuk sumberdaya perusahaan
B. Actuating dalam Manajemen
1. Pengertian Actuating dalam Manajemen
Dari seluruh rangkaian proses manajemen,
pelaksanaan (actuating) merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Dalam
fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan
aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi actuating justru lebih
menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam
organisasi
Dalam hal ini, George R. Terry (1986)
mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota
kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai
sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena
para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.
Dari pengertian di atas, pelaksanaan
(actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi
kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap
karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas
dan tanggung jawabnya. Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan
(actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk
mengerjakan sesuatu jika :
a. Merasa yakin akan mampu
mengerjakan,
b. Yakin bahwa pekerjaan
tersebut memberikan manfaat bagi dirinya,
c. Tidak sedang dibebani
oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting, atau mendesak,
d. Tugas tersebut merupakan
kepercayaan bagi yang bersangkutan dan
e. Hubungan antar teman dalam organisasi tersebut
harmonis.
2. Pentingnya Actuating Manajemen
Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agarsemua agar semua
anggota kelompok berusaha untuk mencapaisasaran yang sesuai dengan perencanaan
manejerial dan usaha-usaha organisasi. artinya menggerakkan orang-orang agarmau
bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secarabersama-sama untuk
mencapai tujuan dikehendaki secara efektif.
Fungsi Actuanting :
· Mempengaruhi orang – orang agar bersedia menjadi pengikut
· Menaklukan daya tolak seseorang
· Membuat orang dapat mengerjakan tugasnya dengan baik
Perencanaan
Di dalam proses perancanaan kegiatan organisasi, partisipasi setiap
personal dalam organisasi sangat menentukan keberhasilan program yang di
rancang organisasi.
Selanjutnya perencanaan yang melibatkan setiap orang dalam organsiasi kita
namakan sebagai perencanaan partisipatif.
Setiap aspek perencanaan disusun berdasarkan partisipasi setiap orang dalam
organisasi. Dengan cara seperti ini, maka rasa tanggung jawab atas setiap
program kegiatan organisasi tumbuh sebagai bagian integral diri.
Sebagai sebuah organisasi yang terdiri
atas berbagai sosok dengan kemampuan masing-masing, maka sudah seharusnya untuk
memberdayakan sumber daya manusia yang dimiliki. Pemberdayaan kompetensi ini
sangat penting sebab organisasi adalah tanggungjawab bersama.
Untuk melibatkan secara aktif setiap
orang, makaperencanaan partisipatif merupakan langkah konkritnya. Jika
setiap personal terlibat dalam perencanaan program, maka setidaknya mereka ikut
menentukan hal-hal yang harus dilakukan dalam organisasi.
3. Prinsip – prinsip Actuating Manajemen
Prinsip-Prinsip Penggerakan
Menurut Kurniawan (2009) prinsip-prinsip dalam penggerakan/actuating antara
lain:
· Memperlakukan pegawai dengan sebaik-baiknya
· Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia
· Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebihi
· Menghargai hasil yang baik dan sempurna
· Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih
· Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup
· Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi dirinya
4. Pentingnya Actuating dalam
Manajemen
Fungsi actuating lebih menekankan pada
kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi.
Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti
dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan nonmanusia pada
pelaksanaan tugas. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk
mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Setiap SDM harus bekerja
sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM
untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah
ditetapkan.
Print Screen Artikel :
SUMBER :
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/10/30/110626126/Kisah.Kampung.Kain.Cirebon.yang.Memproduksi.Tenun.Palembang?utm_campaign=related_left&utm_medium=bp&utm_source=bisniskeuangan